Dalam rangka persiapan Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan telah menyiapkan uang kas sebesar Rp 2,7 Triliun yang diperuntukan untuk masyarakat yang ingin melakukan penukaran.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Herawanto pada kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2017 di Tree Park Hotel, Banjarmasin, Senin (21/5).
Dirinya menjelaskan, hampir semua pecahan disediakan oleh pihaknya, ini desebabkan saat menjelang lebaran banyak masyarakat yang melakukan transaksi seperti beberlanja pakaian dan makanan, selain itu juga untuk memberikan zakat kepada sanak keluarga yang tentunya perlu pecahan uang kecil.
Lebih jauh Herawanto mengatakan, guna mengantisipasi jasa penukaran yang banyak tersebar di jalan raya, Perwakilan BI Provinsi Kalsel akan menyediakan kas keliling yang mana sebarannya direncakan menjangkau seluruh Provinsi Kalsel.
“Kas keliling sebenarnya setiap saat kita sediakan, hanya saja khusus di Bulan Ramadan ini frekuensinya lebih ditingkatkan, jika masyarakat melakukan penukaran melalui jasa penukaran uang yang ada dijalan maka akan ada ongkos yang dikenakan, inilah yang kita tidak inginkan” ucapnya.
Kas keliling ini, lanjut Herawanto, akan disebar dibeberapa titik seperti pasar-pasar dan pusat keramaian. Dirinya menghimbau agar masyarakat melakukan penukaran uang melalui kas keliling ataupun langsung datang ke bank komersial.
“Jika masyarakat mau datang ke titik penukaran yang disediakan BI, atau langsung datang ke bank komersial, masyarakat tidak akan dikenakan biaya untuk penukaran uang” tuturnya.
Masih ditempat yang sama, Herawanto juga mengingatkan kepada masyarkat agar berbelanja dengan bijak, terutama saat Bulan Ramadan, karena kita tahu bahwa di Bulan Ramadan ini kita diminta untuk menjaga hati dari hawa nafsu.
“Seperti yang kita ketahui setiap momen seperti hari keagamaan, hari raya terutama Bulan Ramadan prilaku belanja masyarakat meningkat pesat dan ini bukan karena kebutuhan. Anehkan puasa, tetapi belanja makanan itu bisa dua kali lipat dari biasanya” celotehnya.
Belanja bijak sendiri akan digaungkan oleh BI Kalsel melalui media baik itu radio maupun televisi, selain itu BI Kalsel juga akan bekerjasama dengan para ulama dan pondok pesantren guna menggaungkan program belanja bijak ini.
“Penekanannya memang saat Bulan Ramadan, tetapi yang namanya bijak berbalanja itu tidak hanya saat Bulan Ramadan saja, tetapi juga berlaku untuk setiap saat” pungkasnya. MC Kalsel/Jml