Rakyat Pulau Laut Alergi Tambang

Salah satu warga cukup usia dengan potongan kain ikat kepala bertuliskan “#SavePulauLaut” turut mengikuti Kongres Rakyat Pulau Laut dengan tema Tolak Tambang di Pulau Laut Kotabaru, Kamis (10/5) di Siring Laut Kotabaru. Mc Kalsel / Fuz

Ribuan masyarakat yang bermukim di pulau laut kabupaten kotabaru tumpah ruah memadati siring laut untuk melakukan deklarasi yang mengangkat tajuk “Rakyat Pulau Laut Tolak Tambang” pada Kamis pagi (10/05).

Sebelum memasuki area siring laut, peserta kongres terlebih dahulu membubuhkan tanda tangan mereka pada kain yang membentang sepanjang 50 meter.

Hanya hitungan jam kain tersebut penuh dengan tanda tangan masyarakat pulau laut yang menolak adanya rencana tambang batubara dan bijih besi di pulau kecil ujung tenggara Kalsel ini. Umbul-umbul #savepulaulaut terlihat dimana-mana.

Salah satu rakyat Pulau Laut Bayu mengutarakan, dirinya menolak adanya tambang di Pulau Laut,” sudahlah gak usah ditambang, ini cuman pulau kecil nanti bakal hancur Pulau Laut,” ungkapnya.

Sama seperti Bayu, Siti Ainun mengatakan kalau pulau laut ditambang, lambat laut pasti akan hancur,”kasian anak cucu kita. Mereka akan benar-benar terdampak kalau pulau ini ditambang, utamanya nelayan dan petani,” katanya.

Sementara itu Ketua Panitia Kongres Rakyat Pulau Laut Tolak Tambang, Sugian Noor, mendesak DPRD Kalimantan Selatan segera menetapkan Perda Zonasi Bebas Tambang. Menurut dia, beleid ini sebagai dasar melindungi Kalimantan Selatan dari aktivitas pertambangan batu bara, baik di Pulau Laut dan gugusan Pegunungan Meratus.

Ia juga menambahkan kongres ini untuk menunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa pulau laut alergi terhadap tambang.

“kami tidak ingin seperti pulau sebuku yang ada tambangnya, namun tidak menimbulkan manfaat untuk masyarakatnya, PAD pun tak bertambah,” tambah sugian.

Menurutnya, perjuangan ini telah dilakukan sejak tahun 2002 dan akhirnya sekarang Gubernur merealisasikan keinginan masyarakat melalui Keputusan Gubernur. Dan dirinya mengaku berada di garda terdepan dalam menolak tambang di Pulau Laut.

“Sikap kami ini akan kami sampaikan ke Presiden bahwa rakyat Pulau Laut menolak tambang di pulau laut, kita bersatu menolak tambang, kami bersatu untuk menjaga pulau laut,” sebutnya

Menurutnya, warga Pulau Laut bukan anti terhadap investasi, melainkan ingin menjaga lingkungan dari kerusakan. Ia juga meminta Gubernur tetap konsisten terhadap apa yang telah menjadi keputusanya.”Masyarakat Pulau Laut menolak, kita meminta Gubernur Kalsel tetap konsisten terhadap keputusanya, sekali cabut tetap dicabut,” tegasnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan H Abdul Haris menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibawah kepemimpinan Paman Birin tetap konsisten dengan keputusan untuk menolak tambang di Siring Laut.

“Kami, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dibawah kepemimpinan Paman Birin, tetap konsisten dalam keputusan untuk menolak tambang, di Siring Laut Kabupaten Kotabaru”, tegas Abdul Haris saat melakukan orasi Penolakan Tambang.

Selain itu Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili Oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, dalam orasinya mengajak masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya masyarakat Pulau Laut untuk tidak kehilangan kepeduliannya terhadap daerahnya, hal tersebut dilakaukan agar masyarakat terus menjaga keindahan Pulau Laut  demi kesejahteraan generasi yang akan datang, beliau juga mengajak masyarakat agar terus bergerak untuk menyelamatkan Pulau Laut dari kehancuran, “Hari Tolak Tambang”, serunya.

“Saya ingin mengajak kita semua untuk merenung dan bersyukur atas indahnya anugrah yang diberikan Tuhan di bumi Kalimantan Selatan, keindahan itu berada di suatu daerah bernama Pulau Laut, dan keindahan ini akan terancam jika pulau laut kehilangan  kepedulian warganya, ketika kita sibuk menumpuk pundi-pundi keuntungan pribadi semata, ketika kota tidak memikirkan nasip dan masa depan anak cucu kita, inilah awal kehancuran yang tidak terelakkan, karena itu kita tidak boleh kehilangan kepedulian, kita harus bergerak bersama untuk menyelamatkan pulau laut dari  kehancuran, “Hari Tolak Tambang””, seru Paman Birin dalam Orasinya, yang dibacakan oleh Sekda Prov Kalsel.

Tidak hanya itu, beliau juga mengatakan, bahwa  tanggung jawab untuk mewujudkan kesejah teraan masyarakat tidak hanya berada di tangan pemerintah saja, melainkan juga berada di tangan masyarakat  dari seluruh generasi, usaha tersebut juga harus berjalan beriringan dengan upaya untuk menyelamatkan lingkungan,  karena lingkungan yang terjaga alan membuat masyarakat akan dapat sejahtera, beliau juga berkata bahwa penolakan kegiatan pertambangan tersebut bukan sekedar bisnis dan persoalan kesempatan berusaha,  melainkan persoalan lingkungan yang akan timbul akibat kegiatan pertambangan.

“Tanggung jawab untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, yang tidak hanya berada di tangan pemerintah saja, melainkan berada di tangan rakyat Kalimantan Selatan, terutama yang berada di Pulau Laut Kabupaten Kotabaru ini, baik dari generasi saat ini maupun generasi masa depan , oleh sebab itu segala upaya umtuk mensejahterakan rakyat harus berjalan beriringan dengan upaya untuk menyelamatkan lingkungan, kita harus sadar jika rakyat  hanya dapat sejahtera, jika lingkungan hidupnya terjaga, ini tidak hanya sekedar bisnis dan persoalan kesempatan berusaha, tetapi ini adalah soal lingkungan kita yang rusak, karna itu kita Tolak Tambang”, sampainya.

Dalam acara tersebut, ia menegaskan bahwa gerakan tersebut bukan hanya simbol semata, melainkan perjuangan masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan dan generasi masa depan, maka dari itu beliau mengajak masyarakat agar terus berkontribusi untuk menyelamatkan Pulau Laut.

“Saya mengajak seliruh warga pulau laut, bahkan warga kalsel dan mereka yang peduli lingkungan mari kita jadikan pulau laut ini menjadi titik tolak kita untuk bersatu, bergerak dan  berjuang bersama untuk menyelamatkan lingkungan demi anak mari kita berkontribusi untuk menyelamatkan pulau laut, gerakan ini bukan hanya simbol semata namun perjuangan nyata untuk menyelamatkan lingkungan, menyelamatkan generasi masa depan”, tegasnya. MC Kalsel/rmd

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan