Sekitar 750 ulama dari 34 provinsi se – Indoenesia hadir di Kalimantan Selatan untuk membahas berbagai persoalan umat muslim pada acara Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-6 yang dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifudin di Pondok Pesantren Al Falah, Landasan Ulin Banjarbaru, Senin (7/5).
Dalam sambutannya Ketua MUI Pusat KH Ma’ruf Amin mengatakan, bahwa Ijtima’ Ulama menghasilkan fatwa seputar persoalan kemasyarakatan dan kebangsaan, yang sangat diperlukan oleh masyarakat modern saat ini.
“Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia merupakan forum yang secara periodek tiga tahunan diselenggarakan oleh MUI untuk merespon permasalahan penting yang muncul, baik terkait dengan masalah kebangsaan, masalah keagamaan aktual, maupun masalah perundang-undangan,” ungkapnya.
Menurutnya Ijtima ulama juga mempunyai arti penting bagi MUI terutama sebagai forum untuk mengonsolidasikan ormas dan kelembagaan islam di indonesia, khusunya yang terkait erat dengan aspek kefatwaan.
Selanjutnya MUI yang merupakan tanda besar umat islam di indonesia harus benar – benar bisa merangkul semua komponen umat islam di Indonesia maupun mereka berhidmah dan beraktifitas.
“Hal itu karena kata “Ulama” tidaklah merujuk hanya pada kelompok tertentu saja dan menegasikan yang lain. MUI juga akan merangkul dan membimbing semua umat islam di indonesia, tanpa memandang asal usul dan tempat perkhidmatannya, ” jelasnya.
Di kesempatan yang sama Gubernur Provinsi Kalsel H. Sahbirin Noor mengatakan kepada ulama se Indonesia, “Kami ucapkan selamat datang di Kalsel, inilah Provinsi tempat lahirnya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari seorang ulama besar yang mewariskan kepada kita kitab Sabilal Muhtadin yang banyak dipelajari umat islam di indonesia, Asia Tenggara hingga umat islam dibelahan dunia lainnya, ” ucap Sahbirin.
Gubernur juga mengucapkan terimakasih kepada MUI atas di percayaannya menjadikan Provinsi Kalsel sebagai tuan rumah ijtima Ulama Komisi Fatwa se Indonesia yang ke 6 Tahun 2018.
“Besar harapan kami, dukungan dan fasilitasi dari pemerintah Provinsi Kalsel dapat membantu suksesnya penyelenggaraan Ijtima ulama tersebut, ” harapnya.
Selanjutnya, disisi lain lebih 90 persen umat islam dari 4.1 juta rakyat Kalsel memang selalu merindukan kedatangan ulama ke daerah ini.
“Rakyat Kalsel senang berkhidmat, melayani dan menaruh rasa hormat yang tinggi kepada ulama, rakyat Kalsel pasti sangat mendukung Ijtima Ulama termasuk dukungan dari media juga tidak ketinggalan, ” kata Sahbirin.
Dengan Ijtima Ulama ini, Kalsel akan menjadi saksi sejarah dalam pembahasan hal-hal penting dan isu-isu aktual tentang kehidupan keumatan serta kebangsaan.
Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI ke-6 se Indonesia di Ponpes Al Falah Banjarbaru Kalimantan Selatan, berlangsung sejak 7-10 Mei 2018, serta dalam rangkaian pembukaan ada penyerahan bantuan untuk palestina sebesar Rp 3.000.000.000,-. (scw)