Indkes IPM Kalsel Pada Tahun 2017 Mencapai 69,65 meningkat 0,60 Poin

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Kalsel, Awang Pramila menjelaskan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalsel Tahun 2017 pada acara jumpa pers di Aula Kantor BPS Prov. Kalsel, Banjarbaru, Senin (7/5). MC Kalsel/tgh

Pembangunan manusia di kalimantan selatan terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel.

Sedangkan Pada tahun 2017 IPM Kalsel telah mencapai 69,65 angkat tersebut meningkat sebesar 0,60 poin dibandingkan dengan IPM Kalsel pada Tahun 2016 sebesar 69,05.

Hal tersebut diutara Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Kalsel Awang Pramila pada acara jumpa pers di Aula kantor BPS Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Senin (7/5).

Menurutnya, sampai tahun 2017 status pembangunan manusia di kalsel berada di level “sedang” namun sudah hampir mendekati 70 yang berarti akan mencapai status “tinggi”. IPM kalimantan selatan pada tahun 2017 sebesar 0,87 persen di bandingkan tahun 2016.

Sedangkan pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan, standar hidup layak.

“Peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing – masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun, ” jelasnya

Lebih jauh dirinya mengatakan selama periode 2016 hingga 2017 kompenen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan umur harapan hidup saat lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 68,02 tahun, meningkat 0,10 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu selama periode 2010 hingga 2017 harapan lama sekolah secara rata – rata anak – anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,46 tahun atau meningkat 0,17 tahun dibandingkan dengan tahun 2016.

“Sedangkan penduduk usia 25 tahun keatas secara rata – rata telah menempuh pendidikan selama 7,99 tahin, meningkat 0,10 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, ” katanya

Dari hasil pengeluaran per kapital (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp 11, 60 juta  rupian pada tahun 2017 meningkat Rp 293 ribu rupian dibandingkan tahun sebelumnya (tgh)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan