“Pengelolaan SMA Banua Boarding School diharapkan menyontoh pengelolaan SMA dan SMK Bali Mandara dimana sekolah milik Pemerintah Provinsi Bali tersebut menampung 100 persen pelajar dari keluarga tidak mampu.”
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Yazidie Fawzi mengungkapkan dari hasil kunjungan kerja Komisi IV dengan Dinas Pendidikan Prov Bali, beberapa waktu lalu, didapatkan informasi bahwa SMA dan SMK Bilingual Boarding School yaitu SMA Bali Mandara yang berdiri tahun 2011 dan SMK Bali Mandara yang berdiri tahun 2015 milik Pemerintah Provinsi Bali menampung 100 persen pelajar berprestasi dari keluarga miskin. Sedangkan biayanya sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan anggaran sebesar 26 miliar per tahun. Menurut Yazidie Fawzi, hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi Bali memutus mata rantai kemiskinan. Untuk menyeleksi para pelajar yang benar-benar miskin, Pemerintah Provinsi Bali pun membentuk tim survey. Terbukti cara tersebut membuahkan hasil. Berdasarkan informasi pihak sekolah, sekitar 30 persen siswa dari keluarga miskin tersebut mendapatkan beasiswa untuk menuntut ilmu ke luar negeri. Oleh karena itu, Yazidie Fawzi berharap SMA Banua Bilingual Boarding School milik Pemerintah Provinsi Kalsel bisa mengkombinasikan apa yang diterapkan di SMA dan SMK Bali Mandara tersebut. Ia yakin bila pola itu diterapkan maka angka kemiskinan di Kalsel akan semakin turun. (Dini)