Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Kalsel, Gustafa Yandi mengatakan Pelatihan kewirausahaan ini sebagai bagian dari upaya dalam meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kepabilitas peserta guna mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan sehingga mampu menjadi pioner dalam memulai, melaksanakan dan mengembangkan usaha secara mandiri serta mempercepat gerakan kewirausahaan daerah dan Nasional.
Hal ini diutarannya pada acara pembukaan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemuda, Mahasiswa dan Organisasi Kemasyarakatan se-Kalsel di Aula Hotel Jelita, Banjarmasin, Sabtu (25/11).
“Menurutnya melalui pelatihan ini dapat membangun sikap mental pengusaha muda yang berdisiplin, jujur, tanpa takut resiko gagal, dan memiliki kreativitas yang terus menerus sehingga mampu menciptakan peluang – peluang usaha, sehingga membantu Pemerintah dalam mengurangi penggangguran dan mengatasi kemiskinan,” ucapnya.
Oleh karena itu juga kita ketahui bersama pengembangan kewiausahaan terutama bagi generasi muda perlu menjadi prioritas kita bersama, guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas sehingga mampu memperkuat Fondasi ekonomi domestic, dan sector primer yang berkaitan lansung dengan rakyat.
“Melalui kewirausahaan diharapkan aktivitas ekonomi tidak hanya bertumpu pada eksploitasi yang berbasis pada sector Sumber Daya Alam (SDA),” ungkapnya
Selanjutnya, kemajuan ekonomi mendatang akan semakin berat dan kompleks sehingga diperlukan sinergitas dari semua pihak, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun dunia usaha.
“Diantara tantangan ketertinggalan dalam hal inovasi dimana Negara kita mendukung peringkat bahwa dalam kelompok Negara G-20 sehingga apabila kita ingin memenangkan kompetisi maka kunci utamanya adalah inovasi dan kreativitas,” katanya.
Hal ini tentunya, menjadi pekerjaan rumah dan tantangan tersendiri bagi kita semua, terlebih saat ini kita telah berada dalam era Asean Economic Community (AEC) atau masyarakat ekonomi asean serta perlu juga menjadi perhatian untuk mengubah pola pikir (MIND SET) masyarakat usia muda dari pencarian kerja (JOB SEEKER) menjadi pencipta pekerjaan (JOB CREATER).
“Untuk itu lah saya berharap peran peran Pengurus Jaringan Intelektual Muda Kalimantan (JIMKA) dapat terut berkiprah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, dan melahirkan intelektual ekonomi yang memberikan solusi, sekaligus praktisi ekonomi yang mampu memenangkan kompetisi,” pungkasnya. (tgh)