Pemerintah terus melakukan upaya untuk meningkat derajat kesehatan masyarakat. Kali ini upaya tersebut dalam bentuk orientasi dan mobilisasi kader melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) dli lingkungan Pondok Pesantren dan Majelis Taklim di Kalimantan Selatan.
Upaya tersebut dilakukan berkat kerjasama antara Kementerian Kesehatan dengan Pimpinan Pusat Muslimat Nahdatul Ulama (NU) yang bertempat di Gedung Dakwah NU, Kabupaten Banjar, Minggu (19/11).
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan H Abdul Haris Makkie, M Si mengatakan, kondisi kesehatan erat kaitanya dengan pola hidup sehat masyarakat yang tidak sehat seperti kurang beraktivitas fisik, pola makan cenderung untuk makan olahan siap saji dan kurangnya makan makanan berserat dapat dengan mudah mengundang penyakit.
Karenanya melalui kegiatan yang dilaksanakan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan pondok pesantren dan majelis taklim muslimat NU tentang hidup sehat . selajutnya Pondok Pesantren dan Majelis Taklim dapat menggerakan masyarakat khususnya masyarakat binaanya untuk berperilaku hidup sehat dan melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan cara yang sehat pula.
Disampaikan Sekda Peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi perlu partisipasi nyata masyarakat untuk bersma-sama mengatasi masalah kesehatan. Hal itu ditegaskan oleh Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS).
Di kesempatan tersebut Sekda juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan dan PP Muslimat NU yang telah menjadikan Kalimantan Selatan sebagai salah satu provinsi yang diedukasi melalui gerakan masyarakat hidup sehat dalam hal ini mobilisasi kader dalam penggerakan santri dan majelis majelis taklim.
Pengarah GERMAS Direktorat Promkes Kementerian Kesehatan Ismoyowati menjelaskan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) adalah kumppulan perilaku agar tubuh menjadi sehat diantaranya dengan cara aktifitas fisik, mengkonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin membersihkan lingkungan.
Menurutnya, pada tahun 2017 pemerintah memfokuskan GERMAS pada 3 kegiatan yaitu meningkatkan aktifitas fisik dengan cara berolahraga minimal 30 menit sehari, konsumsi sayur dan buah serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala .
Ketua Pelaksana, dr Hj Erna Yulia Soefihara kegiatan ini bertujuan untuk menggalang komitmen khususnya para pimpinan pondok pesantren dan pimpinan majelis taklim sebagai pemangku kebijakan di lingkungan untuk mensosialisasikan gerakan hidup sehat.
Menurutnya, sebagai salah satu organisasi masyarakat yang mempunyai visi dan misi membangun dan memberdayakan perempuan Indonesia seutuhnya, Muslimat NU telah ikut serta mendukung program GERMAS sejak tahun lalu melalui kegiatan advokasi dan sosialisasi GERMAS.
Kegiatan pada tahun ini melanjutkan kegiatan sebelumnya dengan melakukan gerakan massa yang berfokus pada mobilisasi pondok pesantren dan majelis taklim. Oleh karena itu dilaksanakanya orientasi kepada Pimpinan Pondok Pesantren dan Pimpinan Majelis Taklim sebagai kader Muslimat NU agar dapat melaksanakan GERMAS di wilayah binaanya khususnya menggerakan santri dan jamaah majelis taklim untuk berperilaku hidup sehat. Humasprov – Mc Kalsel / Fuz