Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, H. M. Muslim mengatakan kebutuhan tenaga medis di Provinsi Kalimantan Selatan saat ini masih ada beberapa yang kurang seperti Dokter, Dokter Gizi, dan juga Spesialis.
Ditemui usai pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 di Halaman Kantor Gubernur Lama, Banjarmasin, Senin (13/11), Muslim menuturkan, adapun upaya yang telah dilakukan Dinkes Kalsel dalam menangani kekurangan tenaga medis khususnya Spesialis, yakni dengan memanfaatkan program wajib kerja Dokter Spesialis sesuai dengan kebijakan dari pusat dengan menempatkan Dokter Spesialis di Rumah Sakit yang membutuhkan.
“Selain itu, tenaga kesehatan medis strategis lainnya juga diupayakan untuk diisi terutama didaerah terpencil, tahun ini ditambah lagi sekitar 238 tenaga kesehatan dengan empat kategori yakni gizi, perawat, bidan, dan kesehatan masyarakat” ungkapnya.
Lebih jauh Muslim menjelaskan, saat ini Rasio untuk keperawatan sudah mendekati rasio yang ada, untuk melayani 100 ribu penduduk diperlukan sekitar 45 tenaga Perawat dan 41 Dokter, dilihat dari rasio tersebut kekurangan tenaga medis di Kalsel berkisar antara 15-25 persen.
Sementara itu, terkait Indeks kesehatan masyarakat (IKM) Kalsel, Kadinkes Kalsel menungkapkan masih terbilang rendah. IKM Kalsel berada pada posisi 30 dari 34 Provinsi di Indonesia. Dalam rangka meningkatkan IKM Kalsel tenga kesehatan Dinkes Kalsel sedang gencar-gencarnya untuk melakukan jemput bola ke rumah-rumah masyarakat untuk melakukan pendataan, mengolah data tersebut hingga diketahui status kesehatan keluarga tersebut untuk dikelola sebagai pembantu pengambilan keputusan ditingkat puskesmas.
“Dalam dua tahun ini Dinkes Kalsel telah bekerja keras, sesuai dengan instruksi Gubernur Kalsel, tenaga kesehatan Dinkes Kalsel turun langsung ke desa-desa untuk melihat secara langsung kebutuhan di daerah” jelasnya. MC Kalsel/Jml