Selama Bulan September 2017 nilai eskpor melalui pelabuhan di Kalimantan Selatan mencapai US$699,04 juta atau naik 7,30 persen bila dibandingkan Bulan Agustus 2017 yang mencapai US$651,49 juta.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan, Diyah Utami pada jumpa perss di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Rabu (1/11).
Diyah mengatakan komoditi utama yang menjadi penyumbang ekspor terbesar Kalsel Bulan September 2017 adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$578,28 juta, diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) senilai US$101.74 juta, dan kelompok berbagai barang dari kayu (HS 44) senilai US$9,06 juta.
“Adapun negara utama tujuan ekspor Kalimantan Selatan Bulan September 2017 yakni Tiongkok dengan nilai US$225,78 juta, India dengan nilai US$143,08 juta, dan Jepang dengan nilai US$85,84” kata Diah.
Lebih jauh Diah mengatakan, nilai impor Kalimantan Selatan pada Bulan September 2017 yakni sebesar US$102,05 juta atau naik 26,18 persen dibanding impor Bulan Agustus 2017 yang mencapai US$80,88 juta.
“Komoditi utama impor Kalsel Bulan September 2017 terdiri dari kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$85,39 juta, kelompok peralatan mekanik atau mesin (HS 84) senilai US$11,07 juta, dan kelompok peralatan listrik (HS 85) senilai 1,49 juta”
Negara utama pemasok produk impor Kalimantan Selatan pada Bulan September 2017 adalah Malaysia dengan nilai US$44,07 juta, Singapura dengan nilai US$43,77 juta, dan Tiongkok dengan nilai US$2,67 juta. MC Kalsel/Jml