Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan kembali merilis pertumbuhan industri manufaktur Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017, Banjarbaru, Rabu (1/11).
Kepala BPS Provinsi Kalsel, Diah Utami mengatakan pada triwulan III tahun 2017, produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Kalsel mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,94 persen dibanding produksi industri triwulan II tahun 2017 lalu.
“Pertumbuhan postif produksi di Kalimantan Selatan tersebut didorong oleh tiga kelompok industri manufaktur besar dan sedang, yaitu industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan postif produksi sebesar 1,41 persen, industri kayu barang dari kayu dan gabus, barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI-16) mengalami pertumbuhan positif produksi sebsesar 0,97 persen, serta industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI-22) tumbuh positif sebesar 0,18” ucap Diah.
Sedangkan kelompok industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami pertumbuhan negatif lanjut Diah, yaitu industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang tumbuh negatif sebesar 0,02 persen.
“Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, maka industri manufaktur besar dan sedang di Kalsel pada triwulan II 2017 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,34 persen” jelasnya.
Menurutnya pertumbuhan positif tersebut didukung oleh empat kelompok industri yakni industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,81 persen, kelompok industri kayu barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,80 persen.
Industri baham kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,37 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,13 persen
Sementara itu terkait dengan pertumbuhan industri manufaktur mikro (kecil), Kepala BPS Diyah Utami mengungkapkan pada tirwulan III tahun 2017 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya produksi industri manufaktur mikro di Kalsel (q-to-q) mengalami pertumbuhan negatf sebesar 2,34 persen.
Hal ini disumbangkan oleh tiga kelompok utama yaitu industri makanan (KBLI-10) tumbuh negatif sebesar 11,07 persen, industri alat angkut lainnya (KBLI-30) tumbuh negatif sebesar 8,29 persen, dan industri barang galian bukan logam (KBLI-23) tumbuh negatif sebesar 4,85.
“Namun sebaliknya ada pula beberapa kelompok industri yang mengalami pertumbuhan postif yakni industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI-22) tumbuh positif 12,47 perse, industri minuman (KBLI-11) tumbuh positif 8,31 persen, dan industri furnitur (KBLI-31) tumbuh positif 8,27 persen” pungkas Diah. MC Kalsel/Jml