Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) X bisa diartikan sebagai miniatur pembentukan generasi muda masa depan yang shaleh dan shalehah serta cerdas secara intelektual, emosional dan spiritual. Mereka anak-anak yang memiliki kreatifitas dan berakhlak mulia yang tumbuh ditengah kehidupan keluarga dan masyarakat kita.
Demikian kata Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris Makkie pada penutupan FASI X di Halaman Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Sabtu (16/9).
Menurutnya, anak-anak yang telah berlomba di FASI X adalah contoh nyata dari cikal bakal lahirnya generasi muda yang kuat dalam kehidupan. Semua khfilah tentu ingin mengukir prestasi yang mengagumkan bagi provinsinya. Tetapi yang lebih penting dari pada itu, keshalehan dari mereka tumbuh dalam kehidupan berkeluarga dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Kita semua harus mewariskan generasi yang kuat bukan yang lemah, seperti dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 9 kita semua diingatkan agar hendak takut kepada Allah bagi orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, untuk itu tentu saja kita harus membekali mereka dengan pendidikan agama serta ditunjang dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi” tuturnya.
Gubernur juga berpesan, siapapun yang menang belum tentu baik, akan lebih baik jika mereka mampu menjadi contoh dan teladan dalam menyebarkan nilai-nilai keshalehan. Keshalehan yang sesungguhnya tidak dilihat dari menang di FASI ini tetapi memenangkan pertarungan untuk hidup dengan pakaian taqwa yang dihiasi akhlak yang mulia.
“Selain itu keshalehan yang sesungguhnya juga dapat dilihat dari pancaran sikap dan prilaku yang istiqamah dan mengamalkan cara hidup anak yang shaleh dalam kehidupan sehari-hari” pesannya. MC Kalsel/Jml