Tepat pukul 13.18 WITA, pesawat yang membawa jemaah haji kloter 1 asal kota Banjarmasin, mendarat dengan mulus di landasan pacu bandara Syamsudin Noor, pada Sabtu (9/9). Belasan bus penjemput pun telah berjejer rapi di sisi kiri pesawat, menunggu para jemaah untuk diantarkan ke asrama haji di kawasan Landasan Ulin Banjarbaru. Para petugas bandara dan petugas kesehatan pun segera sigap, memberikan bantuan kepada para jemaah berusia lanjut. Bahkan sejumlah mobil ambulance juga disiagakan, untuk membantu jemaah haji yang kurang sehat.
Kedatangan kloter 1 jemaah haji asal kota Banjarmasin ini, menjadi pemulangan perdana jemaah haji Kalimantan Selatan di debarkasi Banjarmasin, setelah menjalani ibadah haji selama kurang lebih 40 hari di tanah suci. Abdul Halim salah seorang jemaah haji mengaku bahagia, dapat kembali ke tanah air dengan selamat, dan berharap menjadi haji mabrur. Ia pun merasa puas dengan pelayanan panitia haji tahun ini, meski diakuinya kondisi cuaca ekstrim di tanah suci sempat menganggu kelancaran ibadah beberapa rekannya. Hal senada diungkapkan Ibnu Sina, walikota Banjarmasin yang juga salah satu jemaah haji kloter 1. Ibnu mengatakan, cuaca panas membuat para jemaah haji berusia lanjut cepat kelelahan, dan akhirnya tersesat karena tidak didampingi petugas. Karena itu Ibnu berharap, kondisi ini dapat menjadi bahan evaluasi pelaksanaan ibadah haji tahun depan.
Sementara itu, wakil gubernur – Rudy Resnawan yang menyambut kedatangan jemaah haji kloter 1 di bandara Syamsudin Noor mengaku bersyukur, karena seluruh jemaah haji yang tergabung dalam kloter 1, dapat pulang dengan selamat ke Banua. Padahal sebelumnya diketahui, 4 jemaah dari total 325 jemaah haji kloter 1, sempat dirawat di rumah sakit Arab Saudi karena mengalami sakit. Namun setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang merawat, mereka pun dapat dipulangkan bersama kelompok terbangnya. Hanya saja, menurut Rudy, saat tiba di tanah air, keempatnya langsung dijemput menggunakan mobil ambulance. Dua diantaranya dapat langsung pulang, karena hanya mengalami kelelahan. Sedangkan dua lainnya harus menjalani perawatn lanjutan di klinik asrama haji, karena penyakit diabetes dan tumor otak. (RIW/RDM)