Pada Juli 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan tercatat 95.47 atau turun 0.61 persen dibandingkan NTP Juni 2017. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (it) lebih rendah dari indeks harga yang dibanyar petani (Ib).
“Jika dilihat masing – masing sub sektornya, pada bulan Juli 2017 seluruh sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP yaitu sub sektor tanaman pangan sebesar 0,45 persen, sub sektor horticultural turun 0,56 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,08 persen, sub sektor perternakan sebesar 0,70 persen dan sub sektor perikanan sebesar 0,81 persen,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalsel, Diah Utami pada acara jumpa pers di Aula BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Selasa (1/8).
Menurutnya, pada Juli 2017 terjadi inflasi di daerah perdesaan Kalimantan Selatan sebesar 0,36 persen. Hal ini diakibatkan oleh naiknya indeks harga pada sub kelompok bahan makanan sebesar 0,58 persen, sub kelompok kesehatan dan sub kelompok pendidikan naik masing – masing sebesar 0,33 persen dan 0,42 persen.
Sedangkan lainnya mengalami kenaikan yang lebih kecil yaitu sub kelompok makanan jadi sebesar 0,10 persen, sub kelompok perumahan sebesar 0,12 persen, sub kelompok sedang sebesar 0,22 persen dam sub kelompok transpotasi dan komunikasi sebesar 0,29 persen.
“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalimantan Selatan Juli 2017 sebesar 104,10 atau turun sebesar 0,40 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya yang mencapai 104,52. Secara Nasional, Provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 0,89 persen sedangkan Provinsi Sulawesi Utara mengalami penurunan tertinggi sebesar 1,40 persen ,” tandasnya. MC Kalsel/Tgh