Masalah mendasar yang kita hadapai saat ini adalah masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta prevelensi balita yang menderita gizi buruk. Hal ini disebabkan antara lain masih kurangnya tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu dan bayi di daerah-daerah terpencil.
Hal ini diutarakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris Makkie pada Upacara Penyerahan Surat Keputusan (SK) Pegawai Tidak Tetap (PTT) tenaga kesehatan Provinsi Kalsel 2017 di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Banjarmasin, Senin (10/7) pagi.
Menurutnya, kompentesi tenaga kesehatan masih belum memadai, serta kualitas pelayanan puskesmas unit penanganan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar juga masih perlu ditingkatkan.
“PTT tenaga kesehatan Provinsi Kalsel dituntut untuk dapat bekerja maksimal dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, sekaligus juga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang mempunyai daya ungkit tinggi bagi penurunan AKI,AKB, dan gizi buruk” tutur Haris.
Diharapkan PTT tenaga kesehatan ini mampu menjadi motivator yang handal bagi masyarakat khususnya ibu-ibu di desa terpencil agar mereka memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan, serta mereka mengerti apa yang harus dilakukan pada saat-saat kelahiran maupun saat memelihara kondisi kandungannya, demi menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi. MC Kalsel/Jml