Semakin banyaknya pengguna media sosial (medsos) baik nasional ataupun global semakin banyak pula penyebaran berita bohong (hoax) yang bersifat mengadu domba tersebar di medsos tersebut, pemerintah tidak bisa memanagenya seorang diri, apalagi terkait dengan isu atau fenomena-fenomena global.
Demikian yang disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informtika (Menkominfo) Republik Indonesia Rudiantara, pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari) di Golden Tulip Hotel Banjarmasin, Jum’at (7/7) malam.
Menurutnya, selain pemerintah, masyarakat dan tokoh agama juga harus bergerak untuk meminimalisir penyebaran berita bohong di masyarkat Indonesia.
“Dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesai (MUI) untuk mengeluarkan fatwa MUI terkait penggunaan media sosial bagi masyarakat Islam di Indonesia” tuturnya.
Selain itu lanjut Rudi, masyarakat melalui Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) yang ada di beberapa Kota bisa membantu memanage beberapa isu negatif yang beredar di medsos.
Rudi juga menegaskan bahwasanya Pemerintah akan bersikap tegas kepada platform media sosial yang membuat masalah di Indonesia.
“Bukan tujuan Pemerintah untuk memblokir suatu platform media sosial, namun jika mereka membuat masalah di Indonesia Pemerintah pasti akan memblokirnya” pungkasnya. MC Kalsel/Jml