Kesenian Sinoman Hadrah Berlafazkan Islam

Acara peresmian Revitalisasi Asrama Haji di Banjarbaru pada Senin (10/4) , panitia menampilkan kesenian sinoman hadrah dari Kalimantan Selatan untuk menghindari terpinggirkannya kesenian berlafaz islam ini. MC Kalsel/Scw

Kesenian Sinoman Hadrah merupakan seni tradisional khas Banjar yang bernafaskan Islam. Sinoman Hadrah terdiri dari 2 kata yaitu “Sinoman” dan “Hadrah”. Sinoman artinya adalah kelompok qasidah pria untuk menyambut tamu-tamu atau orang-orang besar atau pejabat, sedangkan Hadrah artinya adalah menghadirkan dengan mengambil teknik musik pukul yang terdiri dari 4sampai dengan 6 rebana ditambah 3 bass.

Sinoman Hadrah merupakan kesenian yang sangat jelas mendapat warna Islam dan bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di Kalimantan teruatama di Kalimantan Selatan.

Sinoman Hadrah terdiri dari lima atau enam orang pendendang syair yang sekaligus penabuh rebananya, kemudian pemutar payung ubur-ubur dan ditambah dengan penari rudat berjumlah 20 sampai dengan 30 orang atau sesuai  dengan  jumlah  anggotanya  sambil  memegang  bendera  kecil  berbentuk  segitiga  bertuliskan huruf arab (Asmaul Husna).

Sinoman hadrah adalah kesenian yang memadukan seni suara (qasidah) dan seni tari. Syair-syair yang dinyanyikan berisi puji-pujian dan sanjungan kepada Rasulullah, dan juga syair-syair yang berisikan nasehat – nasehat dan petuah, dimana pesan pesan tersebut dilantunkan dengan penuh kegembiraan dan perasaan.  Banjarbaru, Senin (10/4). MC Kalsel/Scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan